Sejarah Desa
Asal usul Desa Kawiley tidak dapat dipisahkan dengan Desa Treman dan Desa Kaima. Penduduk Desa Kawiley berasal dari kampung tua yang dinamakan Tongkeina. Tongkeina merupakan suatu perkampungan yang terletak di Sebelah Selatan Desa Treman. Tongkeina adalah perkampungan asal dari Dotu-dotu Desa Kawiley, Treman, dan Kaima. Oleh sebab itu ketiga desa ini biasa disebut desa bersaudara.
Mengingat makin sempitnya perkampungan Tongkeina dibandingkan perkembangan penduduknya dan juga semakin sempitnya daerah pertanian dan perburuan, maka para Dotu Tongkeina mengadakan musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut:
- Kelompok pertama mendapatkan bagian utara atau lurus ke utara, setelah di setujui berangkatlah kelompok pertama tersebut dan mendapatkan suatu hamparan tanah yang subur, kelompok pertama inilah yang sekarang di namakan desa Treman.
- Kelompok kedua dipimpin Dotu Kahunang ditunjuk ke arah utara bagian kiri desa (Desa Kaima sekarang), tetapi kelompok ini tidak menyetujui, jadi mereka mengambil jalan sendiri ke utara bagian kanan, karena kelompok ini telah mengingkari perjanjian dengan jalan tidak mau ke kiri, maka oleh para dotu kelompok ini dinamakan orang-orang Dei Kumawi atau Kawidey yang artinya 55tidak mau ke kiri, kelompok inilah yang sekarang menduduki Desa Kawiley
- Kelompok ketiga yang seharusnya ke kanan terpaksa harus mengalah dengan mengambil jalan ke utara bagian kiri, untuk mencegah kesalah pahaman kelompok ini berkata Kaimo Se Kumawi kami sajalah yang ke kiri (Kaimo = Kaima).
Selanjutnya, dalam perkembangan Desa Kawiley berdiri pada tanggal 12 September 1870. Pada tahun 1812, penduduk berpindah lagi ke arah utara karena dibukanya jalan Kema - Wenang (Manado) oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang terletak di sebelah utara Desa Kawiley. Sejak saat itu berdirilah Desa Kawiley yang sekarang ini, dan perkampungan yang ditinggalkan itu biasa disebut Kawiley Wanua. Nama Desa Kawidey berangsur-angsur menjadi Kawiley dan pada saat ini menjadi Desa Kawiley.